
Detak-Palembang.com – Palembang – Iriani, wanita di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, histeris melihat jasad suaminya Firullazi (FRZ). Pasalnya, jasad suami Iriani pulang diantarkan ambulans dengan kondisi tak wajar karena penuh dengan luka lebam.
Firullazi diketahui ditangkap oleh personel Polres Lampung Utara Kamis (26/1) atas kasus pencurian dan penembakan pemilik hewan ternak. Suami Iriani itu dikabarkan tewas diduga lantaran dianiaya dan ditembak mati polisi di sana.
“Waktu itu suami saya selesai salat magrib langsung ditangkap polisi tapi tidak ada surat penangkapannya. Suami saya baik-baik saja waktu ditangkap, banyak saksinya,” kata Iriani kepada wartawan, Sabtu (28/1/2023).
Saat ditangkap kondisi suaminya dalam keadaan sehat karena tak melawan dan juga disaksikan banyak orang.
“Jumlahnya puluhan orang mendobrak pintu rumah masuk dan menyebar ke dalam rumah katanya mau mencari senjata api tapi tidak ada. Ada pisau dapur dan parang yang diambil. Polisi ngaku dari Lampung. Katanya suami saya maling kambing di Kotabumi di Lampung Utara,” ungkapnya.
Sebelum ini dia bersama keluarganya sudah berencana berangkat ke Lampung memastikan kebenaran kabar suaminya itu tewas.
“Sebelumnya itu kami sudah berencana berangkat ke Lampung untuk memastikan kabar itu. Tapi rupanya semalam jenazah suami saya diantarkan pakai ambulans tanpa ada surat keterangan penyebab kematian dan pengawalan polisi padahal waktu ditangkap suaminya saya dalam keadaan baik-baik saja dan juga disaksikan banyak orang,” bebernya.
Dikutip dari detiksumut , Keluarganya, kata dia, saat ini masih berdiskusi untuk menuntut keadilan atas meninggalnya Firullazi. Menurut Iriani, pihak keluarga ingin melapor ke Polda Sumsel, Polda Lampung hingga Mabes Polri untuk mencari titik terang atas tewasnya sang suami.
“Tapi kan ini harus visum dulu baru bisa jadi dasar laporan. Sedangkan jenazah suami saya kasihan, harus segera dimakamkan,” imbuhnya.
Kades Muara Penibung, Novriadi membenarkan adanya penangkapan terhadap warganya itu. Dia mengatakan, saat menangkap suami Iriani polisi yang ia tidak ketahui berasal dari kesatuan mana itu tidak menunjukkan surat penangkapan. Bahkan, saat jenazah tiba di rumah duka tanpa disertai surat kematian dan tak ada polisi yang mengawal.
“Iya kita melihatnya kondisinya (jasadnya) memang tak wajar. Kaki-kakinya patah dibungkus perban, muka remuk, banyak seluruh pokoknya. Sampai sekarang belum tahu kasusnya apa, ditangkap karena apa, siapa yang nangkap Polsek mana apa Polres, kita belum tahu karena tidak ada surat penangkapannya sampai saat ini. Keterangan (kematian) dari rumah sakit juga tidak ada,” kata Kades.
Kapolsek Indralaya AKP Herman Romli pun membenarkan adanya kabar tersebut. Menurutnya saat polisi dari Lampung tersebut hendak melakukan penangkapan juga sudah meminta izin ke pihaknya.
“Iya memang benar itu, jenazahnya tiba semalam. Kita tidak bisa bicara banyak karena bukan kita yang nangkap. Waktu nangkapnya juga mereka juga sudah meminta izin ke kita,” kata Herman, terpisah.